Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Las Vegas – Mobil otonom jadi bidikan baru perusahaan teknologi. Nama-nama yang sebelumnya tidak akrab dengan dunia otomotif seperti Google dan Apple pun berebut ambil bagian menggarap mobil masa depan. Bosch tak terkecuali. Ingin menyalip Google dan Apple? Perusahaan teknologi asal Jerman ini belakangan giat mengembangkan personalisasi Internet of Things (IoT), salah satunya dengan membuat software untuk mobil otonom. Di ajang Consumer Electronic Show (CES) 2017 di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, Bosch pun tak ketinggalan memamerkan konsep mobil terkoneksi miliknya.
“Kami memasok komponen bagi banyak pabrikan, antara lain Google dan Apple. Mereka bukan saingan kami, tapi kami bekerjasama dengan mereka menghadirkan komponen sensing ke kendaraan,” kata Geoff Liersch, Head of Two-Wheeler and Powersports Business Unit Bosch, ditemui detikINET di booth Bosch saat pameran CES 2017.
Foto: Rachmatunnisa/detikINET
|
“Teknologi sensing sangat penting bagi kami, karena untuk urusan ini kami tidak bermain di hardware tetapi lebih banyak software. Kami punya banyak software untuk mendukung perusahaan lain dalam pasokan komponen sensing. Kami sangat kuat di sini, dan kami menyediakannya untuk mereka,” papar Liersch.
Dalam kesempatan yang sama, Dr Werner Struth, Member of the Board of Management, Robert Bosch GmbH mengatakan kendaraan akan memainkan peran penting dalam komunikasi lintas domain.
Komunikasi khusus antara mobil dan pengemudinya juga akan mengalami perkembangan dengan adanya sejumlah fungsi baru yang akan menghubungkan mobil dengan sekitarnya dengan rumah pintar, bengkel dan lain-lain. Fungsi-fungsi ini akan menjadikan pengemudian otomatis semakin mungkin dilakukan.
Foto: Rachmatunnisa/detikINET
|
Lebih dari itu, mobil konsep Bosch terdiri dari berbagai teknologi inovatif. Sejak pengemudi duduk di mobil, teknologi pengenalan wajah langsung mengatur setir mobil, spion, suhu dalam mobil, dan frekuensi radio sesuai dengan preferensi individu si pengemudi.
Sistem ini dikontrol oleh layar sentuh dengan teknologi haptic dan sistem kendali dengan isyarat inovatif, di mana keduanya dapat memberikan feedback yang nyata saat digunakan. Jika mobil digunakan secara otomatis, layanan berbasis cloud dapat mendukung berlangsungnya konferensi video, atau memungkinkan pengemudi dan penumpang untuk merencanakan agenda belanja akhir pekan atau menonton video terbaru mereka.
Studi Bosch mengungkapkan, pada 2025 nanti pengemudian secara otomatis akan mengurangi jumlah waktu mengemudi rata-rata hingga 100 jam per tahun di Amerika Serikat, Jerman atau China.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar