Kamis, 12 Januari 2017

IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi

Sumber : https://inet.detik.com/consumer/3393449/iot-dan-masa-depan-dunia-terkoneksi
Foto: detikINET/Rachmatunnisa Foto: detikINET/Rachmatunnisa
Jakarta – Consumer Electronic Show (CES) di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat selalu jadi panggung besar bagi teknologi terkini. Salah satu tema utama dalam CES beberapa tahun belakangan adalah perangkat konsumer terkoneksi yang sering disebut Internet of Things (IoT). Dalam kunjungan detikINET ke CES 2017, terlihat bagaimana IoT dipresentasikan dengan jelas dan menarik. Berbagai perangkat anyar mulai dari wearable gadget, smart home, sampai kendaraan otonom, menuju pada satu pintu, IoT.
Di antara sekian banyak perusahaan teknologi yang memamerkan solusi IoT mereka, salah satunya adalah Bosch yang ikut unjuk gigi. Di Indonesia, perusahaan asal Jerman ini mungkin lebih dikenal dengan perangkat bor dan alat berat. Di luar itu, Bosch adalah perusahaan teknologi dengan beragam inovasi, termasuk dalam ranah perangkat terkoneksi.
“Kami percaya bahwa konektivitas adalah lebih dari sekadar teknologi, melainkan bagian dari kehidupan kita. Konektivitas dapat meningkatkan mobilitas, membentuk kota di masa depan, dan membuat rumah menjadi lebih pintar, industri saling terhubung, dan perawatan kesehatan lebih efisien,” kata Dr Werner Struth, anggota dewan manajemen Bosch, saat sesi konferensi pers Bosch di CES 2017.
IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi Dr Werner Struth (Foto: Rachmatunnisa/detikINET)
Bosch Fokus pada Asisten Pintar
Di ajang CES 2017, Bosch memperjelas fokusnya pada asisten pintar. Bosch memperlihatkan bagaimana konektivitas pada fase pengembangan lebih lanjut, menjadikan IoT semakin personal. Dikatakan Struth, perangkat saat ini sudah menjadi pendamping pintar yang membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih mudah dan aman.
“Persiapan yang telah kami lakukan menandakan bahwa kami sangat siap untuk menjadi pemimpin dalam personalisasi konektivitas,” kata Struth.
Bosch percaya diri bahwa perusahaannya sangat kuat dalam hal ini. Bahkan Struth dengan yakin mengatakan, masih sangat sedikit jumlah perusahaan industri yang memiliki keahlian berimbang pada tiga tingkatan IoT: teknologi sensor, software dan layanan, serta cloud IoT sendiri. Bosch menguasai ketiganya.
Pada pameran teknologi consumer terbesar di dunia tersebut, Bosch memamerkan solusi rumah pintar, kota pintar, mobilitas terhubung, dan industry 4.0. Berikut beberapa highlightnya.
IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Mobil Sebagai Asisten Pribadi
Bosch mempersembahkan mobil dengan konsep baru yang memperlihatkan bahwa di masa depan berbagai aspek kehidupan akan dengan mudahnya saling terhubung. Komunikasi khusus antara mobil dan pengemudinya juga akan mengalami perkembangan, sehingga pengemudian otomatis semakin mungkin dilakukan.
Lebih dari itu, konsep mobil Bosch terdiri dari berbagai teknologi inovatif. Sejak pengemudi duduk di mobil, teknologi pengenalan wajah langsung mengatur setir mobil, spion, suhu dalam mobil, dan frekuensi radio sesuai dengan preferensi individu si pengemudi.
Sistem ini dikontrol oleh layar sentuh dengan teknologi haptic dan sistem kendali dengan isyarat inovatif, di mana keduanya dapat memberikan feedback yang nyata saat digunakan. Jika mobil digunakan secara otomatis, layanan berbasis cloud dapat mendukung berlangsungnya konperensi video, atau memungkinkan pengemudi dan penumpang untuk merencanakan agenda belanja akhir pekan atau menonton video terbaru mereka.
IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi Foto: detikINET/Rachmatunnisa
Asisten Pribadi
Pengguna rumahan juga bisa mengandalkan IoT untuk mengerjakan berbagai tugas yang membuat hidup lebih mudah dan aman. Bosch memperlihatkan sejumlah produknya bisa mengerjakan beberapa fungsi pada waktu bersamaan. Misalnya, pendeteksi asap yang juga memantau kualitas udara dan sirenenya dapat digunakan untuk menakuti tamu tak diundang.
Sistem rumah pintar Bosch memungkinkan pemilik rumah untuk dapat mengendalikan perangkat yang saling terhubung di rumah melalui satu aplikasi. Ketika meninggalkan rumah, Anda tidak perlu lagi memeriksa apakah alat pemanas, alat elektronik, atau lampu sudah dimatikan atau belum.
Bosch juga mengembangkan produk yang dirancang secara spesifik untuk menjadi asisten pribadi. Semua produk ini juga dapat berkomunikasi dengan penggunanya. Satu contoh adalah robot My Kitchen Elf atau Mykie.
Mykie dioperasikan dengan suara, bisa mendengarkan ucapan dan menjawab pertanyaan penggunanya, serta membantu mengerjakan tugas sehari-hari. Misalnya, Mykie akan segera tahu apa yang masih tersimpan dalam lemari es, atau berapa lama kue harus dipanggang dalam oven.
IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi Foto: Bosch
Robot Gemes
Bosch memperlihatkan niatannya di dunia robotik melalui Mayfield Robotics, startup di bawah naungannya. Startup ini mengembangkan robot berpenampilan menggemaskan bernama Kuri.
Ini adalah penampilan perdana Kuri di publik. Robot dengan tinggi sekitar 50 cm ini dilengkapi berbagai jenis sensor. Dia dapat mengelilingi seluruh ruangan sambil mencari tahu rute terdekat.
Kuri dapat berinteraksi dengan penghuni rumah, sehingga dapat dikategorikan sebagai bagian dari keluarga. Misalnya, Kuri dapat memainkan musik atau memberi tahu orangtua yang sedang terjebak macet bahwa anak-anak mereka sudah pulang dari sekolah.
IoT dan Masa Depan Dunia Terkoneksi Foto: detikINET/Rachmatunnisa
Berkolaborasi dengan Robot
Asisten juga memiliki peranan penting bagi pabrik berjaringan. Contohnya, berkat robot APAS, proses produksi yang fleksibel dan efisien berhasil dijalankan. Robot tersebut sanggup mengerjakan tugas-tugas yang tergolong berat, berbahaya, dan membosankan, serta dirancang untuk dapat bekerja secara dekat dengan manusia.
Berkat adanya fitur sensor kulit, asisten produksi otomatis akan mendeteksi posisi seseorang yang terlalu dekat dengan mesin, dan mesin pun segera dimatikan.
Bosch merancang robot APAS secara khusus untuk kegunaannya di Industry 4.0. Sebagai penyedia terdepan dan pemimpin dalam penggunaan teknologi Industry 4.0, Bosch terbilang lebih siap dibandingkan perusahaan lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar