Runtuhnya kekuasaan Konstantinopel oleh sebuan ottoman
(dan dua wilayah sempalan Bizantium lainnya segera setelah itu)
menandai akhir dari Kekaisaran Romawi, sebuah negara kekaisaran yang
telah berlangsung selama hampir 1.500 tahun. Penaklukan Ottoman
terhadap
Konstantinopel juga merupakan pukulan besar untuk Kristen,dan
tentara Ottoman tanpa ada yang mampu menghentikan maju ke Eropa dengan
mudah. Setelah
penaklukan, Sultan Mehmed II memindahkan ibukota Kekaisaran Ottoman
dari Edirne ke Konstantinopel. Beberapa intelektual Yunani dan lainnya
meninggalkan
kota sebelum dan sesudah pengepungan, dengan mayoritas dari mereka
bermigrasi terutama ke Italia, yang kemudian membantu Renaissance
eropa.Penaklukan kota
Konstantinopel dan akhir Kekaisaran Bizantium adalah peristiwa
penting dalam Abad Pertengahan Akhir yang juga menurut beberapa
sejarawan, merupakan akhir
dari Abad Pertengahan.
peta konstantinopel |
Konstantinopel pernah menjadi ibukota kekaisaran romawi timur sejak
konsekrasi pada 330 di bawah Kaisar Romawi Konstantin Agung. Pada
sebelas abad
berikutnya, kota itu telah dikepung berkali-kali,dan hanya pernah
kalah oleh tentara salib pada perang salib ke 4, Tentara salib
mendirikan sebuah negara
Latin yang tidak stabil di dalam dan sekitar Konstantinopel
sedangkan kerajaan yang tersisa pecah menjadi beberapa negara, sperti
Nicea, Epirus dan
Trebizond. Sebagai orang ortodok Mereka berjuang sebagai sekutu
melawan kerajaan Latin yang katolik, tetapi mereka juga bersaing di
antara mereka sendiri
untuk kembali ke tahta Byzantium.
Orang-orang Nicea akhirnya merebut kembali Konstantinopel dari tangan
penguasa Latin pada 1261. Settelah itu konstatinopel sempat kembali
damai sebelum
kembali diserang beruntun oleh orang Latin, Serbia, Bulgaria dan,
yang paling berat adalah serangan Turki Ottoman, sejak saat itu kejayaan
konstantinopel
terus menurun, rakyat konstantinopel harus menderita akibat dari
pemulihan pasca perang yang tidak sedikit.
Ada banyak legenda di Yunani yang menjadi tanda Kejatuhan
Konstantinopel. Diawali dengan munculnya komet yang terlihat oleh
penduduk konstantinopel yang
juga dpat dilihat oleh penduduk edirne yang juga pada saat yang sama
mehmed atau muhammad al fatih lahir, Dikatakan juga saat pengepungan
terjadi gerhana
bulan total pada tanggal 22 Mei 1453, yang menjadi tanda kota akan
hancur. Empat hari kemudian, seluruh kota itu ditutupi oleh kabut tebal,
dan Ketika
kabut terangkat malam itu, terlihat pula cahaya aneh di sekitar
kubah Hagia Sophia, yang diartikan sebagai Roh Kudus berangkat
meniggalkan kota. Dan bagi
orang islam kejatuhan konstantinopel sesuai dengan ramalan
rasulullah bahwa konstantinopel akan takluk ketangan islam yang mana
pasukan penaklukknya adalah
sebaik-baik pasukan yang dipimpin oleh sebaik-baik pemimpin.
lukisan Mehmed II oleh gentiles Bellini |
Ketika Sultan Mehmed II menggantikan ayahnya pada 1451, awalnya kenaikan
sultan mehmed ini banyak diremehkan oleh penguasa konstantinopel,
konstantine
bahkan mengatakan mehmed tak akan berani melanjutkan usaha ayahnya,
mengingat saat itu usia mehmed masih 19 tahun, Optimisme itu diperkuat
oleh sikap damai dan
ramah Mehmed pada konstantinopel, Tapi tindakan Mehmed jauh berbeda
daripada kata-kata. Dimulai pada awal 1452 ia membangun sebuah benteng
Ottoman kedua,
bernama Rumeli Hisari, di Bosphorus; ini dilakukan di sisi Eropa
beberapa mil utara dari Konstantinopel, benteng ini tepat di seberang
selat dari benteng
serupa Anadolu Hisari, yang dibangun kakek buyutnya sultan Bayezid
yildrim yang telah dibangun di sisi Asia. Membuat ottoman Turki memiliki
kontrol penuh
atas lalu lintas laut di Bosphorus; khusus untuk mencegah bantuan
dari utara, yaitu koloni Genoa di pantai Laut Hitam, untuk mencapai
Konstantinopel.
Benteng baru ini juga dikenal denga nama Bogazkesen, yang dalam
bahasa turki memiliki makna ganda yaitu 'penutup selat' atau 'pemotong
tenggorokan.
benteng Rumeli Hisari |
Kaisar Bizantium yang tersisa saat itu Constantine XI dengan cepat
memahami maksud sebenarnya Mehmed ini, dan berpaling ke Eropa Barat
untuk meminta
bantuan, dan menjanjikan penggabungan ortodok kedalam katolik, namun
sejak 1204, terjadi permusuhan antara katolik dan ortodok, hal ini
mendorong protes
besar-besaran oleh partisan Ortodoks di Konstantinopel Akhirnya,
penggabungan gagal,hal ini sangat menjengkelkan Paus Nicholas V dan
hirarki gereja Roma.
Namun Pada musim panas 1452, ketika Rumeli Hisari selesai dan ancaman
telah menjadi dekat dan nyata, Constantine akhirnya menulis surat kepada
Paus,
menjanjikan pelakasanaan pengabungan gereja, yang dengan setengah
hati dinyatakan sah oleh pengadilan kekaisaran pada Selasa 12 Desember
1452, bahkan saat
itu grand duke loukas notaras sempat berkata lebih baik
konstantinopel membiarkan ottoman masuk dari pada harus bergabung dengan
katolik roma, saat itu
ottoman memang menjanjikan kebebasan beragama bagi para ortodok jika
mereka boleh masuk kekonstatinopel.
Meskipun kemudian beberapa bantuan tiba dari kota dagang di utara
Italia, kontribusi ini tidak cukup untuk mengimbangi kekuatan Ottoman.
Beberapa individu
datang untuk membantu mempertahankan kota dengan biaya mereka
sendiri. Salah satunya adalah seorang tentara dari Genoa, Giovanni
Giustiniani, yang tiba
dengan 700 pria bersenjata pada bulan Januari 1453. Seorang
spesialis dalam mempertahankan kota bertembok, ia langsung diberi
komando pada mempertahankan
gerbang san romano oleh kaisar . Sekitar waktu yang sama, kapten
kapal Venesia yang kebetulan hadir di Golden Horn menawarkan jasa mereka
kepada Kaisar,
dan Paus Nicholas mengirim tiga kapal yang berisi pasukan pemanah,
yang datang akhir Maret.
Khawatir serangan angkatan laut yang mungkin datang di sepanjang pantai
Tanduk Emas atau golden horn, Kaisar Konstantin XI kemudian
memerintahkan untuk
memasang rantai penghalang yang ditempatkan di mulut pelabuhan.
Rantai ini cukup kuat untuk mencegah kapal Turki memasuki pelabuhan.
Rantai ini salah satu
senajata kuat yang memberi harapan memperpanjang pengepungan sampai
kemungkinan kedatangan bantuan asing. Strategi ini dimulai pada 1204
saat tentara
Perang Salib berhasil menembus pertahanan Konstantinopel dengan
menerobos Golden Horn.
Rantai golden horn kini menjadi koleksi musium haga sofia |
Strategi lain yang digunakan oleh Bizantium adalah perbaikan dan
fortifikasi benteng Theodosian. Benteng tanah berlapis dua yang
dibangun pada masa kaisar theodos ini memilki panjang 5.7 km tebal
4.5–6 m dan tinggi 12 m terdiri dari parit selebar 18 m dengan menara
setiap 50-60 kilometer. Kaisar Konstantin kemudian memastikan bahwa
perbaikan dinding kabupaten Blachernae karena bagian dari dinding ini
menonjol
ke utara.
benteng theodosian |
Tentara Konstantinopel memiliki kekuatan relatif kecil hanya mencapai
sekitar 7.000 orang, 2.000 di antaranya adalah orang asing. Pada awal
pengepungan
mungkin kurang dari 50.000 orang yang tinggal di dalam tembok,
termasuk para pengungsi dari daerah sekitarnya. Komandan asal Turki
orhan, yang memihak
Konstantinopel juga menjaga kota di sisi arah laut. Orhan sendiri
tetap setia kepada Kaisar dan tewas dalam pertempuran. Selain itu ada
Korps Genoa yang
merupakan sekelompok tentara yang terlatih, sisa tentara terdiri
dari sejumlah kecil tentara terlatih, sipil bersenjata, pelaut dan
pasukan relawan dari
masyarakat asing. konstantine mengumpulkan emas dan benda-benda
perak dari gereja untuk membayar tentara asing yang mau membela mereka.
Ottoman, di sisi lain, memiliki kekuatan yang lebih besar. Studi terbaru
dan data arsip Ottoman saat itu menunjukkan bahwa ada sekitar
50,000-80,000
tentara Ottoman termasuk antara 5.000 dan 10.000 Janissari, korps
infanteri elit, dan ribuan tentara Kristen, terutama 1.500 kavaleri
Serbia yang dikirim
dari Serbia oleh Đurađ Branković, sebagai bagian dari kewajiban
mereka kepada sultan Ottoman yang saat itu menjadikan serbia daerah
vassal pemerintahan
mereka.
Selain itu yang paling membahayakan konstantinopel adalah diciptakannya
meriam raksasa oleh insinyur mistreius bernama orban, orban disebut
misterius
karena sebenarnya ia tidak diketahui pasti negara asalnya, banyak
sejarawan yang memperdebatkan asal negaranya ada yang mengatakan ia
orang hunggaria ada
pula yang mengatakan ia orang jerman, uniknya orban juga pernah ke
konstantinopel menawarkan meriam ini pada kaisar konstantine, tapi tak
terjadi
kesepakatan harga karena saat itu konstantinopel yang tengah
mengalami krisis ekonomi tak mampu menyediakan material dan membayar
gaji orban, suatu hal
yang ironis karena akhirnya benteng konstantinopel justru dibobol
oleh meriam yang awalnya akan digunakan untuk melindungi benteng itu
sendiri.
Meriam basilica yang kini berada di royal british museum |
Tak diterima oleh kaisar konstantine orban kemudian menawarkan
rancangannya pada sultan mehmed yang memang ingin memperkuat
artilerinya, dan dengan bantuan
insinyur ottoman saruca pasha dan Muslihiddin Usta, meriam
menakutkan ini berhasil dibuat dalam waktu tiga bulan, meriam ini diberi
nama"Basilica" memiliki panjang 27 kaki (8.2
m) , dan mampu melemparkan 272 kg bola batu lebih dari satu mil (1,6
km), dan saat ditembakkan suaranya yang bagaikan petir bisa didengar
hingga ketengah
kota konstantinopel. Selainitu meriam ini diseret oleh enam puluh
lembu ke Konstantinopel. Sementara itu, Orban juga menghasilkan meriam
lainnya berperan
bagi pasukan Turki.
Setelah persiapan selesai Mehmed pun berangkat kekonstantinopel untuk
meruntuhkan dinding Theodosian, yaitu sebuah dinding dengan panjang 20
km disertai
parit yang melindungi Konstantinopel dari serangan sebelah Barat,
theodosian ialah satu-satunya benteng dari kota tidak dikelilingi oleh
air. Dan
Pasukannya berkemah di luar kota pada hari Senin setelah Paskah, 2
April 1453.
lukisan mehmed dan pasukannya berangkat sambil membawa meriam basilica |
Sebagian besar tentara Ottoman berkemah selatan dari Golden Horn. Pasukan reguler Eropa, mengambil posisi membentang diseluruh panjang dinding, yang dipmpin oleh Karadja Pasha. Pasukan reguler dari Anatolia bawah Ishak Pasha ditempatkan selatan dari Lycus ke Laut Marmara. Mehmed sendiri yang tiba Pada tanggal 5 April dengan pasukan terakhirnya mendirikan tenda merah dan emas dekat Mesoteichion, dimana senjata dan resimen elit, Janissari, ditempatkan. Pasukan lain di bawah Zagan Pasha berada di utara dari Golden Horn.
Sementara itu pasukan konstantinopel telah siap pada posisi mereka.
namun jumlah mereka tidak cukup untuk menempati dinding secara
keseluruhan yang memilki
dua lapis, hingga memutuskan bahwa hanya dinding luar akan diawaki.
Constantine dan pasukan Yunaninya menjaga Mesoteichion, bagian tengah
dinding tanah, di
mana mereka dilintasi oleh sungai Lycus. Bagian ini dianggap sebagai
tempat yang paling lemah dari keseluruhan bentang. Giustiniani
ditempatkan di sebelah
utara kaisar, di Gerbang Charisian (Myriandrion); kemudian selama
pengepungan, ia bergeser ke Mesoteichion untuk bergabung dengan
Constantine.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar