Kehidupan di dunia ini sebenarnya adalah kehidupan menuju akhirat. Ia
adalah jembatan yang mesti dilalui oleh setiap manusia sebelum menempuh
alam akhirat. Bahasa sederhananya, kehidupan dunia adalah medan
persediaan dan persiapan untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal
sepanjang zaman. Ar-Raghib mengatakan, Kekal adalah terbebasnya sesuatu
dari segala macam kerusakan dan tetap dalam keadaan semula.”
Sumber : republika.co.id
Oleh : Imam Nur Suharno
Kehidupan dunia ini merupakan jembatan penyeberangan, bukan tujuan
akhir dari sebuah kehidupan, melainkan sebagai sarana menuju kehidupan
yang sebenarnya, yaitu kehidupan akhirat. Karena itu, Al Qur'an menamainya
dengan beberapa istilah yang menunjukkan hakikat kehidupan yang
sebenarnya.
Pertama, al-hayawan (kehidupan yang sebenarnya). Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui.” (QS. al-Ankabut (29) : 64)
Kedua, dar al-qarar (tempat yang kekal). Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Ghafir (40) : 39)
Ketiga, dar al-jaza’ (tempat pembalasan). Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah lah yang benar lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (QS. an-Nur (24) : 25)
Keempat, dar al-muttaqin (tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa). Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS. an-Nahl (16) : 30).
Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang.” (QS. ad-Dhuha (93) : 4)
Oleh karena itu, Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan: ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah (2) : 25). Wallahu a’lam.
(",)vPertama, al-hayawan (kehidupan yang sebenarnya). Tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan kalau mereka mengetahui.” (QS. al-Ankabut (29) : 64)
Kedua, dar al-qarar (tempat yang kekal). Hai kaumku, sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah kesenangan (sementara), dan sesungguhnya akhirat itulah negeri yang kekal.” (QS. Ghafir (40) : 39)
Ketiga, dar al-jaza’ (tempat pembalasan). Di hari itu, Allah akan memberi mereka balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah lah yang benar lagi yang menjelaskan (segala sesuatu menurut hakikat yang sebenarnya).” (QS. an-Nur (24) : 25)
Keempat, dar al-muttaqin (tempat yang terbaik bagi orang yang bertakwa). Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertakwa: ‘Apakah yang telah diturunkan oleh Tuhanmu?’ Mereka menjawab: ‘(Allah telah menurunkan) kebaikan.’ Orang-orang yang berbuat baik di dunia ini mendapat (pembalasan) yang baik. Sesungguhnya kampung akhirat adalah lebih baik, dan itulah sebaik-baik tempat bagi orang yang bertakwa.” (QS. an-Nahl (16) : 30).
Dengan demikian, setelah manusia mengetahui akan hakikat kehidupan yang sebenarnya, mereka akan memberikan perhatian yang lebih besar pada kehidupan akhirat yang kekal daripada kehidupan dunia yang fana ini. Sebab, Sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang.” (QS. ad-Dhuha (93) : 4)
Oleh karena itu, Sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu. Mereka mengatakan: ‘Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu.’ Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci, dan mereka kekal di dalamnya.” (QS. al-Baqarah (2) : 25). Wallahu a’lam.
Sumber : republika.co.id
Oleh : Imam Nur Suharno
Read more: http://siradel.blogspot.com/2016/02/kehidupan-akhirat-renungan.html#ixzz4VMx49VEY
Tidak ada komentar:
Posting Komentar